26.3.09

SISTEM PERIODIK


Pada system periodic unsur, yang terletak pada satu lajur vertical(tegak) disebut satu golongan, sedangkan unsur yang terletak pada satu lajur horizontal(mendatar) disebut satu periode. Dalam system periodic ini ditemukan keteraturan pengulangan sifat dalam periode dan kemiripan sifat dalam golongan.
Melalui konfigurasi electron unsur kita bisa mengetahui posisi unsur dalam system periodic. Jumlah kulit atom menunjukkan periode sedangkan electron valensi menunjukkan golongan.
Contoh:
11Na memiliki konfigurasi electron 2) 8) 1)
Na terletak pada Golongan IA dan periode 3

Pengisian Elektron Pada Kulit Elektron
Setiap kulit mampu menampung sebanyak 2n kuadrat elektron, dengan n adalah nomor kulit. Dengan aturan tersebut kulit K mampu menampung sebanyak 2 elektron, L sebanyak 8 elektron, M sebanyak 18 dan seterusnya.
Namun terdapat beberapa aturan tertentu dalam pengisian pada M, N, dan yang semakin besar. Aturan tersebut adalah jika sisa electron yang menempati kulit M, N, dan seterusnya berjumlah antara jumlah maksimum electron pada kulit L, M, N dan seterunya maka terdapat aturan khusus. Misalnya Kulit M jumlah maksimal electron adalah 18, namun jika electron yang menempati berjumlah antara 8 sampai 18 maka kulit K hanya akan ditempati 8 elektron dan sisanya diberikan pada kulit N.
Misalnya: 20Ca memiliki 20 elektron. Menurut aturan 2n kuadrat maka:
Kulit K menampung maksimal 2 elektron
Kulit L menampung maksimal 8 elektron
Sisa dari electron adalah 10 elektron, jumlah ini terletak antara jumlah maksimal kulit L(maksimal 8) dan M(maksimal 18). Sisa electron tidak boleh ditempatkan seluruhnya pada kulit M. sesuai aturan khusus, Kulit M hanya ditempati oleh 8 elektron dan sisanya diberikan pada kulit N sebanyak 2 elektron. sehingga konfigurasi elektronnya menjadi 2) 8) 8) 2)
Dari konfigurasi electron Na 2) 8) 8) 2) maka diketahui Na terletak pada Golongan IIA dan periode 4

Sifat Periodik Unsur
Jari – jari atom
Dalam satu golongan semakin ke bawah semakin besar. Sedangkan dalam satu golongan semakin ke kiri semakin besar (Meskipun jumlah elektron dari kiri ke kanan bertambah tetapi masih menempati kulit yang sama. Bertambahnya muatan positif dalam inti menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron makin kuat. Akibatnya jari-jari atom makin kecil.).

Energi Ionisasi (energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan 1 elektron terluar dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya)

Dalam satu golongan semakin ke bawah semakin kecil, Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan makin besar.Bertambahnya jumlah muatan positif dalam inti dan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti makin kuat. Akibatnya energi ionisasi makin bertambah.

Afinitas elektron (energi yang terlibat (dilepas atau diserap) ketika satu elektron diterima oleh atom suatu unsur dalam keadaan gas.)
Dalam satu golongan afinitas elektron unsur dari atas ke bawah makin berkurang. Dalam satu periode afinitas elektron unsur dari kiri ke kanan cenderung bertambah.

Keelektronegatifan (kecenderungan/kemampuan atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia).
Semakin besar keelektronegatifan suatu atom berarti dalam ikatan kimia atom tersebut cenderung menarik elektron dari atom yang lain.

Dalam satu golongan keelektronegatifan unsur dari atas
ke bawah makin berkurang.Dalam satu periode keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan cenderung naik.

Sifat logam
Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi unsur logam, semilogam (metalloid), dan nonlogam. Kelogaman unsur terkait dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Unsur logam mempunyai energi ionisasi kecil sehingga mudah melepas elektron membentuk ion positif. Unsur nonlogam mempunyai afinitas elektron besar sehingga mudah menarik elektron membentuk ion negatif.

Dalam satu golongan sifat logam unsur bertambah dari atas ke bawah. Dalam satu periode sifat logam berkurang dari kiri ke kanan. Kecenderungan ini tidak berlaku bagi unsur-unsur transisi.

15.3.09

LIMUT

Termasuk diivisi bryophyte, berasal dari bahasa yuyani yang berarti “tumbuhan lumut “, pada umumnya lumut berwarna hijau, karena mempunyai sel – sel dengan plastid yang menghasilkan klorofil a dan b, dengan demikian lumut bersifat autotrof. Tubuh lumut dapat dibedakan antara sporofit dan gametofitnya.

Ciri – Ciri Tubuh
  • Sel – sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
  • Pada semua tumbuhan yang tergolong lumut terdapat persamaan bentuk susunan gametangiumnya(anteredium ,maupun arkegonium)terutama susunan arkegoniumnya, mempunyai susunan yang khas yang sering kita jumpai pada tumbuhan paku(pteridophyta).
  • Batang dan daun pada tumbuhan lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda – beda, jika batangnya dilihat secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut:Selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya memanjang membentuk rizoid – rizoid epidermis, Lapisan kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks, Silinder pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna untuk mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).Jadi pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
  • Daun lumut umumnya setebal satu lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel –se l daun kecil , sempit panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala.
  • Pada tumbuhan lumut hanya terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
  • Rizoid tampak seperti rambut / benang – benang , berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya dan menyerap air serta garam –garam mineral (makanan).
  • Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:
  1. Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding arkegonium.
  2. Seta atau tangki.
  3. Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
  4. Kaliptra atau tudung berasal dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
  5. Kolumela, jaringan yang tidak ikut mengambil bagian dalam pembentukan spora.

Reproduksi

Reproduksi lumut bergantian antara seksual dengan aseksualnya, reproduksi aseksualnya dengan spora haploid yang dibentuk dalam sporofit, sedangkan reproduksi seksualnya dengan membentuk gamet – gamet, baik gamet jantan maupun gamet betina yang dibentuk dalam gametofit. Ada 2 macam gametangium , yaitu sebagai berikut:
  1. Arkegonium adalah gametangium betina yang bentuknya seperti botol dengan bagian lebar yang disebut perut, bagian yang sempit disebut leher.
  2. Anteredium adalah gametangium jantan yang berbentuk bulat seperti gada. Dinding anteredium terdiri dari selapis sel sel yang mandul dan didalamnya terdapat sejumlah sel induk spermatozoid.
Reproduksi aseksual dan seksual berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.
Jika anteredium dan arkegonium berada dalam satu individu, tumbuhan lumut disebut berumah satu (monoesis) dan jika dalam satu individu hanya terdapat anteredium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis).

'Klasifikasi

Digolongkan menjadi dua kelas , namun berdasarkan penelitian terbaru maka lumut dibagi menjadi tiga kelas yaitu music, hepaticeae, dan anthoceroraceae.
a. Lumut daun / music
Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut gambut sphagnum.

b. Lumut hati (hepaticeae)
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.

c. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)
Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros laevis.

Manfaat tumbuhan lumut bagi manusia

Tumbuhan lumut tidak berperan langsung dalam kehidupan manusia , tetpai ada spesies tertentu yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk mengobati hepatitis, yaitu Marchantia polymorpha. Selain itu jenis – jenis lumut gambut dari genus sphagnum dapat digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas.

14.3.09

The Angiosperms Question and Answer

It will be easier for you to make a review about the chapter or making a question and answer by yourself, when you study Biology. here some easy question and answer about The Angiosperms. I hope you wili ready for your exams.
  1. What are angiosperms, the flowering plants? What is the main feature that distinguishes them from the gymnosperms? Flowering plants have flowers and seeds (phanerogamic plants). They differ from gymnosperms by having their seeds within fruits.
  2. What are the two main groups into which flowering plants are divided? Angiosperm plants are divided into monocotyledonous (monocots) and dicotyledonous (dicots).
  3. What are the main morphological differences between monocot plants and dicot plants? The main differentiation criteria between monocots and dicots are: number of cotyledons (seed leaf) in seeds, one in monocots and two in dicots; pattern of leaf veins, parallel in monocots, reticulated in dicots; multiplicity of petal number, multiples of three in monocots, multiples of four or five in dicots; position of vascular bundles in the stem, scattered in monocots, concentrically ringed in dicots. Grasses, banana tree, sugar cane, orchids are examples of monocots. Sunflowers, oaks and waterlilies are examples of dicots.
  4. What are the androecium and the gynoecium? What are the other structures of flowers? Androecium is the set of male reproductive structures of flowers. It comprehends the stamens formed of filament and anther; one flower has one androecium that may have one or several stamens. Gynoecium is the set of female reproductive structures of flowers. It generally is composed of a single pistil that includes the stigma, the style and the ovary. The androecium usually surrounds the central gynoecium. Besides the androecium and the gynoecium typical flowers are also made of peduncle, sepals and petals.
  5. What is pollination? What are the main forms of pollination? The process in which pollen grains (the male gametophytes of phanerogamic plants) reach the female gametophyte is called pollination. The main forms of pollination are: anemophily, in which pollen is carried by wind. Hydrophily, pollination helped by water; entomophily, pollen carried by insects; ornitophily, pollination by birds; chiropterophily, pollen dissemination by bats. Characteristics of the flowers of each plant species relate to the type of pollination used by the plant. Colored flowers are specialized in bird and insect attraction; nocturnal flowers generally are white and perfumed, many specialized in pollination by bats; the nectar is also a specialization to attract pollinator animals; flowers that produce an exaggerated amount of pollen often use the wind as pollinator; the position of anthers more external or internal next to the nectar is a way to facilitate the pollen dissemination respectively by the wind or by animals.
  6. How are the male gametophytes and the male gametes formed in angiosperms?In the anthers of each stamen there are pollen sacs. Within the pollen sacs there are microspore mother cells, or microsporocytes. These cells undergo meiosis forming microspores. Each microspore by mitosis forms a pollen grain containing one generative cell and one tube cell. The pollen grain is the male gametophyte. When pollination occurs and the pollen grain makes contact with the stigma (the apex of the pistil) the tube cell elongates its cytoplasm forming the pollen tube that grows towards the ovary. The generative cell divides forming two sperm nuclei (male gametes) that migrate through the pollen tube.
  7. How many cellular nuclei does the pollen tube of angiosperms have? What is the ploidy of each of these nuclei? The pollen tube that is the mature male gametophyte of angiosperms has three cellular nuclei: two sperm nuclei and one tube cell nucleus. All those nuclei are part of the male gametophyte of the plant and thus each of them is haploid (n).
  8. How is the female gametophyte formed in angiosperms? In the flower ovary there are megasporangia enclosed by a tegument having a small opening, the micropyle. Within the megasporangium there is a megasporocyte, or megaspore mother cell, that undergoes meiosis forming four megaspores of which three regress and only one is functional. The functional megaspore undergoes (three) mitosis generating eight cells that as a whole form the embryonic sac.
  9. What is the embryonic sac? Which are the cells that form the embryonic sac? What are their ploidies? The embryonic sac is the female gametophyte of angiosperms. The embryonic sac is composed of three cells that remain next to the micropyle, two lateral synergids and the central oosphere (egg); one binucleated cell, the polar nuclei, is placed in the central region; three antipodal cells stay in the opposite side to the micropyle. Since all these cells come by mitosis from the functional megaspore they are haploid (n).
  10. After pollination how does fecundation occur in angiosperms? In these plants is fecundation dependent on water? After pollination one of the sperm nuclei from the pollen tube unites with the oosphere of the embryonic sac forming the diploid (2n) zygote. The other sperm nucleus fuses with the polar nuclei of the embryonic sac originating a triploid (3n) cell that by mitosis will turn into the secondary endosperm of the seed. The synergids and the antipodal cells degenerate after the fecundation process. Fecundation in these plants is independent from water.
  11. What is the difference between self pollination and cross pollination? Which of these two modes of pollination contributes more to the plant diversity? Self pollination occurs when pollen grains from a flowering plant fall into the pistils of the same plant and thus gametes from the same individual unite to form a zygote. Cross pollination occurs when pollinators carry pollen grains from a plant to reach other individual plants of the same species thus gametes of different individuals form the zygote. Since it promotes formation of zygotes containing genes from different individuals (new gene combinations) cross pollination contributes more to biological diversity.
  12. What is dichogamy? Dichogamy is the phenomenon of the maturation of female reproductive structures of the plant in a different period to the maturation of the male reproductive structures. Dichogamy prevents self pollination and makes cross pollination almost obligatory so assisting in an evolutionary strategy to promote genetic recombination.
  13. What are the typical structures of the seed? What is endosperm? A typical seed is composed of the embryo, endosperm and shell. Within seeds of angiosperms there are one or two cotyledons (seed leaf, one in monocots, two in dicots). The endosperm is the tissue within the seed that has the function of nourishing the embryo.
  14. How different are the endosperm of gymnosperms and the endosperm of angiosperms? In gymnosperms the endosperm is haploid (n), it is called primary endosperm. In angiosperm the endosperm is triploid (3n), it is called secondary endosperm.
  15. What are cotyledons? Cotyledons, or seed leaves, are structures formed by the embryo of angiosperms to absorb nutrients from the endosperm and to store and transfer these nutrients to the embryo. (Cotyledons are auxiliary embryonic structures). Seeds of monocots have a single cotyledon. Seeds of dicots have two cotyledons.
  16. What are the main functions of fruits? The main functions of fruits are the protection and spreading of seeds.
  17. From which floral structure do fruits come? Fruits are modified ovaries of the flowers.
  18. How are fruits formed? The fecundation in angiosperms triggers the release of hormones that act upon the ovaries. The ovary wall then develops into a fruit that contains the seeds.
  19. Are fruits always the flesh part of the “fruits”? Is the edible part of the onion a fruit? In some so-called fruits the actual fruit is not the flesh part. For example, the flesh part of the strawberry is not the fruit. The fruits are the small hard dots on the surface of the strawberry. Another example: the flesh part of the cashew is not the fruit. The fruit is the nut.The edible part of the onion is the stem of the plant and not the fruit.
  20. Why are there plants having single-seeded fruits and plants having fruits with more than one seed? Plants that produce single-seeded fruits, for example, mango and avocado, often have ovaries with only one egg inside. Fruits with more than one seed are originated from plants whose ovaries have more than one egg.
  21. What are infructescences, pseudofruits and parthenocarpic fruits? Infructescences are aggregated fruits formed from inflorescences, aggregated flowers. Grape clusters are examples of infructescences. Pseudofruits are “fruits” not made in the ovaries and in general their true fruits lack development and are found within the flesh, like in apples and pears. Parthenocarpic fruits are those made without fecundation, by means of hormonal stimuli, like bananas.
  22. What is the evolutionary importance of the fruits for the angiosperms? The fruits contain seeds and they can detach from the plant falling on the ground or can serve as food for animals. Therefore with the emergence of fruits the seeds of angiosperms could be transported across long distances contributing to the propagation of the species.
  23. What are the trends of the gametophyte in the evolution of plants? A tendency of the gametophyte evolution in plants has been towards the formation of gametes that are independent from water. In bryophytes and in pteridophytes the fecundation is totally dependent on water. In phanerogamic plants such dependency does not exist. Another tendency is the reduction in the size and duration of the gametophyte. In bryophytes the gametophyte is indeed the lasting stage. In pteridophytes, gymnosperms and angiosperms it became the temporary stage and its relative size was successively reduced. A third evolutionary trend relates to the interdependency between gametophytes and sporophytes. In bryophytes the sporophyte is entirely dependent on the gametophyte to survive. In the remaining plants the sporophyte is the independent stage and the once autotrophic gametophyte in bryophytes and pteridophytes became dependent upon the sporophyte in the phanerogamic plants.

8.3.09

Siap siap UAN - Matematika

  1. Penduduk suatu perkampungan diketahui ada 182 jiwa berusia kurang dari 40 tahun, 128 jiwa berusia lebih dari 20 tahun, sedangkan 85 jiwa berusia di antara 20 dan 40 tahun. Banyak penduduk di perkampungan itu adalah …. (a. 395 jiwa b. 200 jiwa c. 225 jiwa d. 185 jiwa)
  2. Ibu membeli 40 kg gula pasir. Gula itu akan dijual eceran dengan dibungkus plastik masing-masing beratnya 1/4 kg. Banyak kantong plastik berisi gula yang dihasilkan adalah ......(a. 10 kantong c. 120 kantong b. 80 kantong d. 160 kantong)
  3. Dua bangku panjang dapat diduduki oleh 6 orang. Berapa banyak bangku panjang diperlukan, jika yang akan duduk 264 orang? (a. 123 buah. b. 94 buah. c. 88 buah. d. 82 buah.)
  4. Suatu regu pramuka jumlah anggotanya 18 orang. Pada suatu latihan 11 orang membawa tongkat, 8 orang membawa tambang, dan 5 orang tidak membawa kedua alat tersebut. Jumlah anggota yang membawa kedua alat tersebut adalah ….(a. 1 orang b. 6 orang c. 13 orang d. 14 orang)
  5. Pada sebuah lingkaran, jika 2 talibusur berpotongan akan membentuk 4 daerah, dan 3 talibusur berpotongan akan membentuk 6 daerah. Talibusur-talibusur itu berpotongan pada satu titik di dalam lingkaran. Banyak daerah yang terbentuk jika 20 talibusur berpotongan adalah ….(a. 22 buah b. 26 buah c. 40 buah d. 120 buah)
  6. Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil Rp14.400,00. Harga 6 buah buku tulis dan 5 buah pensil Rp11.200,00. Berapakah harga 5 buah buku tulis dan 8 buah pensil?(a. Rp13.600,00. b. Rp12.800,00. c.Rp12.400,00. d. Rp11.800,00)
  7. Keliling sebuah segitiga sama kaki 36 cm. Jika panjang alasnya 10 cm, maka luas segitiga itu adalah ........(a. 360 cm2 b. 180cm2 c. 120 cm2 d. 60 cm2)
  8. Segitiga ABC siku-siku di B kongruen dengan segitiga PQR siku-siku di P. Jika panjang BC = 8 cm dan QR = 10 cm, maka luas segitiga PQR adalah .....(a. 24 cm2 b. 48 cm2 c. 40 cm2 d. 80 cm2)
  9. Kawat sepanjang 10 m akan dibuat model kerangka balok yang berukuran 5 cm × 4 cm × 3 cm. Banyak model kerangka balok yang dapat dibuat adalah(a. 16 b. 20 c. 17 d. 21)
  10. Alas limas berbentuk persegi dengan panjang sisi 10 cm. Jika tinggi limas 12 cm, maka luas permukaan limas adalah .....(a. 340 cm2 c. 620 cm2 b. 360 cm2 d. 680 cm2)
  11. Garis k tegak lurus dengan garis yang persamaannya 2x + 3y + 7 = 0. Gradien garis k adalah ....(a. -2/3 b. −3/2 c.3/2 d.2/3)
  12. Sebuah persegi panjang, lebarnya berkurang 10% sedangkan panjangnya bertambah 10%. Bagaimanakah luas persegipanjang itu sekaran?(a. berkurang 10% b. bertambah 10% c. berkurang 1% d. tidak berubah)

2.3.09

Soal Fisika Listrik Statis

  1. Menurut deret tribolistrik, jika emas (Au) digosok dengan wol, maka emas akan bermuatan. . . .
  2. Sebuah benda akan bermuatan positif bila . . . .
  3. Sebuah benda akan bermuatan negatif bila . . . .
  4. Jika di dalam suatu benda terdapat keseimbangan antara jumlah proton dengan jumlah elektron, maka benda tersebut . . . .
  5. Jika dua muatan listrik sejenis didekatkan akan tolak-menolak dan bila tidak sejenis didekatkan akan tarik-menarik. Pernyataan tersebut sesuai dengan hukum . . . .
  6. Pada hukum Coulomb besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan berbanding terbalik dengan . . . .
  7. Dua buah muatan yang sejenis dan besarnya sama didekatkan pada jarak d ternyata kedua muatan saling menolak dengan gaya F. Agar gaya tolak menjadi 1/16 kali semula, maka jarak kedua muatan harus diubah menjadi . . . .
  8. Dua buah muatan A dan B yang besar dan sejenis didekatkan pada jarak r sehingga mengalami gaya tolak F. Jika jarak keduanya diubah menjadi setengah dari jarak semula, maka gaya tolak antara dua muatan tersebut menjadi . . . .
  9. Apabila sebuah atom kehilangan sebuah elektron, maka atom itu akan bermuatan
  10. Sebuah contoh isolator yang baik adalah
  11. faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya listrik.
  12. Dua buah benda A danB masing-masing memiliki muatan listrik sejenis 3 nanoC dan 5 nanoC terpisah sejauh 3 cm. Jika k = 9 Giga Nm2/C2, maka hitung gaya tolak antara kedua muatan listrik tersebut.
  13. Besar gaya Coulomb antara dua benda adalah 7 microN. Hitunglah besar kuat medan listrik pada salah satu muatan oleh muatan lain yang besarnya 3,5 nano C.
  14. Terdapat 4 buah benda bermuatan listrik A, B, C, dan D. Benda A dengan B tarik menarik, B dengan C tolak menolak, dan C dengan D tarik menarik. Jika benda A ternyata adalah batang kaca yang telah digosok dengan kain sutera, maka benda muatan masing-masing benda adalah….
  15. Dua buah benda masing-masing bermuatan −8 nano Coulomb dan +6 nano Coulomb berada pada jarak 4 cm satu sama lain. Jika k = 9 Giga Nm2C−2, maka tentukan besar gaya tolak atau gaya tarik kedua benda tersebut.